Ketika Anda mendengar sebuah berita tentang seseorang yang tega melakukan tindakan pemerasan, penipuan atau korupsi untuk memeprkaya diri sendiri yang merugikan orang lain dan mereka tanpa merasa bersalah, apa yang ada dalam benak Anda ? Ketika Anda membaca sebuah berita tentang seseorang yang tega melakukan tindak kekerasan, merampok harta orang lain atau bahkan melakukan pembunuhan yang sadis, tanpa merasa dirinya bersalah, apa yang ada dalam pikiran Anda ?
Mendengar berbagai berita dan kejadian yang melanggar norma-norma kehidupan, tentu kita semua merasa sangat Prihatin. Semakin banyaknya kasus korupsi, pemerasan, perampokan dan tindakan kekerasan bahkan pembunuhan, tentu membuat kita semua merasa Prihatin. Sepertinya dengan mudahnya, nilai-nilai luhur dan norma-norma kehidupan dilanggar, tanpa merasa bersalah.
Ketika menyaksikan ada orang yang tega melakukan tindakan yang menyimpang norma kehidupan dan tanpa merasa bersalah, menurut saya setidaknya ada dua kemungkinan. Kemungkinan pertama adalah mereka ini sudah mematikan mekanisme kerja rasa bersalah dalam dirinya. Mereka ini sudah mematikan “urat perasaan salahnya, sehingga sudah tidak ada perasan bersalah atau perasaan malu untuk melakukan tindakan kejahatan atau tindakan yang melanggar norma-norma kehidupan.
Kemungkinan kedua adalah mereka memang tidak memiliki tabungan investasi nilai-nilai luhur yang bersumber dari dalam hati yang ditanamkan sejak kecil. Artinya mereka ini miskin hati nuraninya atau tertutub hati nuraninya, karena tidak terbiasa ditanamkan nilai-nilai luhur ini dalam dirinya. Akibatnya mekanisme kerja hati nuraninya tidak mampu lagi menjadi kontrol bagi dirinya.
Mekasisme nurani bila selalu ditumbuhkan dalam diri sejak kecil, maka ketika seseorang akan bertindak menyimpang dari nilai-nilai luhur, ia akan bergerak bagaikan gelombang yang cepat-cepat mengirimkan sinyal berupa peringatan dini ke dalam diri seseorang. Mekanisme nurani ini selalu mengirimkan sinyal berupa tindakan kearah positif dan kebenaran. Mereka yang selalu menabung atau berinvestasi pada nilai-nilai luhur dalam dirinya, maka sinyalnya semakin kuat dan semakin mudah mengarahkan tindakan pada hal-hal positif. Ketika akan melakukan berbagai tindakan yang tidak sesuai dengan nilai-nilai yang diyakini dalam hati nurani, mekanisme hati nurani akan dengan cepat memberikan sinyal bahwa tindakan itu salah dan menyadarkan seseorang pada kebenaran.
Dalam kehidupan sehari-hari biasakanlah untuk selalu berinvestasi pada kebaikan dan nilai-nilai luhur sesuai dengan suara hati nurani. Anda dapat membiasakannya dengan selalu mendekatkan diri pada Allah, bergaul dengan orang-orang yang positif, senang berbagi keramahan, berbagi kebaikan, berbagi kasih sayang dan menumbuhkan rasa empati untuk menolong orang lain. Anda dapat memperbanyak tabungan investasi nilai-nilai luhur ini setiap saat.
Meningkatkan nilia-nilai luhur dapat dilakukan dimana saja, kapan saja dalam keadaan apa saja. Ketika sedang bekerja, sedang belajar, sedang menjalankan usaha atau dalam berbagai kehidupan sehari-hari lainnya. Berusahalah menggunakan suara hati nurani sebagai pengawas perilaku dan sikap Anda dalam kehidupan. Berusaha melakukan dialog batin untuk mempertanyakan, mengkonfirmasi, mengingatkan atau kemudian menimbulkan kesadaran akan rasa bersalah, kesadaran akan rasa malu akan tindakan menyimpang dalam kehidupan. Semakin sering Anda melakukan investasi nilai-nilai luhur ini, maka semakin banyak tabungan investasi dalam diri Anda dan hasilnya sinyal peringatan dini tentang nilai-nilai kebaikan dan kebenaran akan semakin kuat. Suara hati akan semakin kuat memberikan bisikan pada diri kita. SEMOGA BERMANFAAT.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar