GATAL-gatal merupakan salah satu penyakit yang banyak diderita masyarakat. Di beberapa daerah, penyakit yang satu ini bahkan masuk dalam kelompok lima besar penyakit yang banyak diderita masyarakat. Meski sering dianggap remeh, namun gatal-gatal jika dibiarkan bisa menyebabkan infeksi sekunder pada kulit.
Menurut dr Cici Lia Novita, gatal-gatal merupakan penyakit umum yang banyak diderita masyarakat. Apalagi, di musim hujan. Biasanya, gatal-gatal ini dibedakan berdasarkan penyebabnya. “Karena penanganan penyakit gatal-gatal ini berbeda, tergantung penyebabnya apa,” ujarnya.
Gatal-gatal dibagi dalam kelompok berdasarkan penyebabnya, ada yang disebabkan alergi, ada karena bakteri, jamur, virus dan parasit. Melihat bentuk gatal-gatal pada kulit, biasanya bisa langsung diketahui penyebabnya.
Jika penyebabnya alergi, maka dengan menghentikan dan menghindari benda alergen, maka akan sembuh dengan sendirinya. Kecuali, jika gatal-gatal tersebut terus digaruk sehingga menimbulkan infeksi sekunder. Jika sudah begini, kata dr Cici, maka harus dilakukan pengobatan. “Kalau sudah infeksi, infeksinya yang diobati, kalau pencegahanya, benda alergan harus dijauhi, bisa dingin, panas, debu dan lainnya,” papar alumni Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada (UGM) Jogjakarta ini.
Pada gatal-gatal yang disebabkan bakteri, awalnya biasanya berupa lesi berisi cairan, karena sering digaruk kemudian masuk bakteri sehingga menyebabkan terjadinya koreng. Ciri-cirinya, koreng biasanya ada nanah yang warnanya kehijauan. “Kuku bisa membuat luka dan sering membawa kuman. Kalau menggaruk gunakan saja ujung jari,”ujarnya.
Dalam kondisi yang seperti ini, perawatan yang kurang baik, misalnya terus digaruk sehingga carian tumpah ke daerah kulit lainnya, maka akan menyebar ke daerah kulit lainnya. Sementara itu, jika penyebabnya jamur, letaknya biasanya berada di daerah lipatan kulit seperti paha, tangan, perut, dan daerah kulitnya. Biasanya, jika disebabkan jamur, rasa gatal lebih terasa dan sulit tertahankan. “Di antara yang paling gatal biasanya karena jamur,” ujarnya.
Adapun kelainan kulit yang disebabkan jamur seperti panu, kadas, kurap dan merah bulat. Mengenai pengobatannya, biasanya hanya diberikan obat antigatal dan antijamur. Bisa dalam bentuk salep maupun oral. “Jika belum infeksi, cukup dengan salep akan sembuh dan terus menjaga kebersihan kulit,” ujarnya.
Ada juga gatal-gatal yang disebabkan virus. Masuknya virus ke dalam tubuh dikarenakan daya tahan tubuh menurun. Bentuknya sendiri berupa bintik berisi cairan tapi bening. Biasanya tidak terlalu menimbulkan rasa gatal, tapi pedih. Misalnya sakit cacar dan herpes.
Selalu menjaga kebersihan kulit merupakan salah satu cara mencegah timbulnya gatal-gatal pada kulit. Jika timbul gejala gatal pada kulit, sebaiknya bisa menahan diri untuk tidak menggaruknya. Karena pada saat terjadi luka akibat garukan kuku, di sinilah awalnya masuknya kuman penyakit.Begitu juga bagi seseorang yang suka berkeringat. Kulit yang lembab terutama pada daerah lipatan kulit akan mudah didatangi jamur. Sehingga muncul efek sangat gatal pada kulit. “Dan ini memang sulit ditahan, maka segera berikan salep antigatal dan antijamur sehingga tidak keterusan untuk menggaruknya,” ujarnya.
Jika muncul gejala gatal yang terus menyebar dan menimbulkan infeksi kulit, sebaiknya untuk tidak dibiarkan. Segera lakukan pemeriksaan sehingga bisa diberikan pengobatan sesuai dengan penyebabnya. Pemakaian sabun antiseptik, juga dianjurkan untuk mengurangi rasa gatal yang muncul. (*berbagai sumber)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar