Sebuah Renungan:
Mahasuci Allah Swt yang menganugrahi jalan hidup dan nasib yang berbeda-beda kepada setiap orang. Maha indah karunia-Nya yang telah membekali potensi beraneka rupa kepada setiap insan. Pujian berlimpah ruah bagi keadilan-Nya yang mengesankan yang senantiasa menuntun kita menemukan jalan terbaik.
Jika kita sudah berbuat baik, hati-hati ternyata kita dikritik. Apa yang akan kita lakukan? Biasanya, jika seseorang mendapat kritikan seperti itu, ia akan langsung merasa tidak suka. Seakan-akan, kehormatan dan harga dirinya sedang terancam. Ia menganggap kritikan sebagai penghinaan yang akan menurunkan harga dirinya dan mencemarkan nama baiknya. Maka itu, wajar jika reaksi yang muncul baik berupa pikiran, perasaan maupun sikap tubuh adalah pembelaan diri. Sulit baginya untuk menerima semua keritik itu. Apalagi menikmatinya. Seringkali, kita pun bersikap demikian ketika menerima kritik.
Akan tetapi, tentu responnya akan berbeda jika kita diberi saran dan masukan. Sepontan, kita akan senang menerimanya. Wajah menjadi cerah. Riang rasanya perasaan kita karena membayangkan akan diberi saran dan masukan buat kesempurnaan kita. Di sinilah perbedaan kata kritik dengan saran. Akan tetapi, yang terpenting bukan itu. Yang penting ialah mengapa kita sampai memunculkan sikap berbeda ketika mendengar dua kata itu? Yang pertama, cenderung kita sungkan menerimanya, malah terkadang lari darinya. Sementara yang kedua, sering kali kita cari.
Sebenarnya masalah kritik dan saran bisa sama kalau persepsi kita tentang keritik itu sendiri kita benahi; bila kata-kata kritik yang menjadi bagian keseharian yang kita nikmati. Lebih dari itu, kita juga butuh ilmunya sehingga kritik ini menjadi sesuatu yang berarti dan layak akrabi.
Hal mendasar dan sangat penting untuk selalu kita ingat adalah, camkan pada diri sendiri bahwa kita menginginkan perubahan. Esensinya, kita mengharapkan bahwa orang yang kita kritik akan berubah kehidupannya menjadi lebih baik. Maka, yang patut diperhatikan sebaik-baiknya :
1. Niat kita harus ikhlas dalam menegur,
2. Ubahlah kata kritik dengan istilah saran
3. Perhatikan situasi dan kondisi,
4. Perhatikan cara mengkritik atau memberi saran,
5. Sentuhlah hatinya, bukan menyinggung perasaannya
6. Jangan takut dikritik, anggap kritik itu sebuah saran.
-
Archives
-
Blogroll
Tidak ada komentar:
Posting Komentar