Mereka Musuh Bebuyutan Tumor |
Oleh trubuson |
Itulah hasil penelitian Sugeng Juwono dari Pusat Studi Lingkungan Hidup (PSLH) Universitas Gadjah Mada. Penelitiannya menemukan sebanyak 1,43% dari 3.213 warga Desa Grujugan, Banyumas, Jawa Tengah, menderita tumor. Pengambilan acak 9 pasien menunjukkan 4 orang didiagnosis mengidap lipoma, 3 orang fibrodenoma, dan 2 orang kistaovaria. Diduga pencetusnya: lemak berlebih, keturunan, penggunaan obat nyamuk bakar dalam jangka waktu lama, dan juga makanan berpengawet. 'Makanan berlemak berefek pada penimbunan senyawa karsinogenik,' kata Dewata Dermawan, Ahli penyakit dalam, RS Internasional Bintaro, Tangerang. Makanan kaya lemak seperti daging, memicu prolaktin, hormon yang merangsang pertumbuhan tumor. Makin tinggi lemak dalam tubuh, sekresi hormon meningkat dan tumor kian terangsang tumbuh. Bawah lutut Salah satu tumor yang tumbuh akibat lemak berlebih adalah lipoma. Tumor berupa benjolan abnormal itu termasuk jinak dan berisi jaringan lemak. Bentuknya oval. Bila dipegang, bisa lunak, kenyal, atau keras. Meskipun jinak tak boleh dibiarkan tumbuh. Sebab, ukurannya bisa mencapai 10 kg dan menggantung dari kulit seperti buah. Jumlahnya pun bisa puluhan. Jenis tumor ini lebih banyak diderita wanita pada bagian lengan, batang tubuh, dan leher bagian belakang. Lipoma di bagian belakang lutut menimpa Eva Yulinda, wanita yang hobi makan makanan bersantan. Wanita berdarah Sumatera Barat itu tak tahu asal-muasal dan waktu benjolan itu datang. 'Tiba-tiba saja sudah bulat sebesar telur ayam,' kata Eva. Awalnya, tumor di bawah kulit itu tak mengganggu sama sekali. Namun, ketika ia berjongkok, rasa nyeri memerih. Hasil diagnosis dokter benjolan itu tumor jinak berupa endapan lemak yang disebut lipoma diffosa. Untuk menghilangkannya dilakukan penyedotan lemak atau pembedahan pengangkatan tumor. Ketika bersiap untuk menjalani operasi, seorang teman menyarankan menjalani terapi pijat dibantu konsumsi herbal. Saran itu diikuti Eva. Sebab, temannya meyakini, belum tentu operasi pembedahan dapat mengangkat semua sel tumor yang menjalar. Hal itu juga diperkuat kesembuhan teman yang mengidap penyakit sama. Dua minggu sekali selama 5 bulan, Eva menjalani pengobatan itu, tetapi tak jua berujung sembuh. Teripang 'Saya hanya dipijat badan. Saya takut jika benjolannya juga ditekan justru membesar,' kata ibu 3 anak itu. Setelah itu, Eva berpindah ke terapi pijat dan konsumsi jamu-jamuan lainnya. Rutinitas ini juga berakhir sama. Walau sudah setahun berlalu, tumornya tetap membesar. Pengobatan alternatif kembali dicoba. Kali ini seorang rekan memberinya ekstrak teripang. Eva diharuskan untuk menghabiskan 2 botol berukuran 350 ml agar benjolannya mengempis. Untuk membuktikan perkataan rekannya itu Eva mulai mengkonsumsi jeli gamat-sebutan teripang di Malaysia-dengan dosis 2 kali 1 sendok setiap hari. Dosis itu juga ditambah dengan spirulina 5 butir sehari. Setelah 2 bulan rutin mengkonsumsi, tonjolan itu hilang. 'Tak sadar, tiba-tiba saja sudah tidak ada dan hilang nyerinya,' kata wanita kelahiran 22 Februari 1959 itu. Teripang mampu menjinakkan tumor alias bersifat antitumor berkat senyawa terpen bernama philipnoside. Hal itu dibuktikan oleh Tong Y dari Divisi Farmakologi Antitumor, Shanghai, China. Setelah mengisolasi senyawa saponin sulfat dari teripang, Tong menyuntikkan 2-10 mikroliter philinopside A pada aorta tikus. Senyawa itu terbukti mencegah pembentukan pembuluh darah mikro baru. Akibatnya, sel tumor tidak mendapat pasokan nutrisi sehingga sel urung berkembang dan akhirnya mati. Menurut Wahyu Suprapto, dokter dan herbalis di Malang, Jawa Timur, tumor lemak di bawah lapisan kulit juga bisa diluruhkan tanaman herbal yang memiliki senyawa saponin alias triterpen. Herbal itu antara lain mahkota dewa, sambiloto, jahe, dan daun dewa. 'Ada banyak herbal yang bisa meluruhkan tumor dari kulit. Namun, yang paling penting pencegahan sedari awal agar tumor tak hinggap,' kata Wahyu. Itu bisa diperoleh dengan menjauhi makanan berlemak, olahraga, dan hidup tanpa mengisap rokok. (Vina Fitriani). |
-
Archives
-
Blogroll
Tidak ada komentar:
Posting Komentar