Disampaikan di tengah-tengah Acara Dauroh Ilmiah Asatidzah ke-5
Di Ma’had Al-Anshar Sleman – Yogyakarta
4 Sya’ban 1430 H – 25 Juli 2009 M
Alhamdulillah, dengan kemudahan dan taufiq dari Allah ‘Azza wa Jalla tadi malam sekitar pukul 21.00 WIB para masyaikh dan asatidzah berhasil melakukan penelponan kepada Al-’Allamah Al-Muhaddits Al-Walid Rabi’ bin Hadi Al-Madkhali hafizhahullah wa ra’ahu
Dalam kesempatan tersebut, beliau menyampaikan nasehat dan wejangan singkat namun sangat besar dan berharga. Setelah hamdalah dan shalawat, beliau menyampaikan nasehat dan wejangannya [1] :
Taqwa kepada Allah ‘Azza wa Jalla
Ikhlas karena Allah dalam semua ucapan dan amalan
I’thisham (berpegang) kepada Al-Qur`an dan As-Sunnah
Ittiba’ Sunnah Rasulullah Shallahu ‘alaihi wa Sallam dan petunjuk para al-khulafa` ar-rasyidin
berjalan di atas manhaj as-salaf ash-shalih dalam semua urusan agama, baik aqidah, ibadah, akhlak
Menjaga ukhuwwah antar mereka, ta’awun di atas al-birr wa at-taqwa
Menjauhi perpecahan dan segala sebab yang bisa mengantarkan kepada perpecahan. Bersaudara karena Allah
Serius terhadap ilmu yang bersumber dari Kitabullah dan Sunnah Rasulullah di atas manhaj salaf. Kemudian berdakwah kepada umat menuju kepada manhaj tersebut, dengan hikmah dan mau’izhah hasanah berdasarkan metode Al-Qur`an dan As-Sunnah, dan metode pada du’at pembawa kebaikan di segenap tempat.
Saya peringatkan mereka dari perselisihan. Karena perselisihan bahaya yang sangat besar, bisa menghancurkan dakwah salafiyyah. Allah berfirman :
وَلَا تَنَازَعُوا فَتَفْشَلُوا وَتَذْهَبَ رِيحُكُمْ وَاصْبِرُوا إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِين [الأنفال/46]
dan janganlah kalian berbantah-bantahan, yang menyebabkan kalian menjadi gentar dan hilang kekuatan kalian dan bersabarlah.
Akan menyebabkan dakwah kalian menjadi lemah. Ini merupakan fakta yang nyata, bahwa perselisihan-perselisihan yang terjadi menyebabkan dakwah menjadi lemah, mengacaukannya, dan mengacaukan para da’inya.
Maka hendaknya menjauh dari semua yang bisa mengacaukan dakwah.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda :
« إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الرِّفْقَ فِى الأَمْرِ كُلِّهِ »
Sesungguhnya Allah mencintai kelembutan dalam semua urusan
Maka wajib atas kalian untuk bersikap lembut.
Barangsiapa yang terjadi darinya kesalahan, maka hendaknya ia dinasehat dengan hikmah dan kelembutan. Bukan dengan cara tasyhir (mengumumkan kesalahannya), dll
Lakukan tanashuh (saling menasehati) di atas ukhuwwah dan mahabbah karena Allah.
10. Wajib atas kalian untuk bersaudara karena Allah dan saling mencinta karena Allah. Karena sikap tersebut merupakan kedudukan yang sangat tinggi. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda :
“Kalian tidak akan masuk jannah sampai kalian beriman, dan kalian tidak akan beriman sampai kalian saling mencintai. Maukah kalian aku tunjukkan pada suatu amalan apabila kalian mau menerapkannya niscaya kalian akan saling mencinta? Tebarkanlah salam antar kalian.”
Maka tebarkanlah salam antar kalian. Tebarkanlah segala yang bisa menumbuhkan ukhuwwah antar kalian.
Kita memohon kepada Allah agar menyatukan hati kita. Menghindarkan kita dari segala kejelekan dan keburukan. Semoga Allah menyatukan kalian di atas al-haq.
Alhamdulillah, pada Daurah Ilmiah di Bantul, Asy-Syaikh ‘Abdullah Al-Bukhari mensyarh (menjelaskan) nasehat tersebut dengan penjelasan yang indah
http://dammajhabibah.wordpress.com/2009/07/26/dauroh-ilmiah-asatidzah-ke-5-yogyakarta-6/
Di Ma’had Al-Anshar Sleman – Yogyakarta
4 Sya’ban 1430 H – 25 Juli 2009 M
Alhamdulillah, dengan kemudahan dan taufiq dari Allah ‘Azza wa Jalla tadi malam sekitar pukul 21.00 WIB para masyaikh dan asatidzah berhasil melakukan penelponan kepada Al-’Allamah Al-Muhaddits Al-Walid Rabi’ bin Hadi Al-Madkhali hafizhahullah wa ra’ahu
Dalam kesempatan tersebut, beliau menyampaikan nasehat dan wejangan singkat namun sangat besar dan berharga. Setelah hamdalah dan shalawat, beliau menyampaikan nasehat dan wejangannya [1] :
Taqwa kepada Allah ‘Azza wa Jalla
Ikhlas karena Allah dalam semua ucapan dan amalan
I’thisham (berpegang) kepada Al-Qur`an dan As-Sunnah
Ittiba’ Sunnah Rasulullah Shallahu ‘alaihi wa Sallam dan petunjuk para al-khulafa` ar-rasyidin
berjalan di atas manhaj as-salaf ash-shalih dalam semua urusan agama, baik aqidah, ibadah, akhlak
Menjaga ukhuwwah antar mereka, ta’awun di atas al-birr wa at-taqwa
Menjauhi perpecahan dan segala sebab yang bisa mengantarkan kepada perpecahan. Bersaudara karena Allah
Serius terhadap ilmu yang bersumber dari Kitabullah dan Sunnah Rasulullah di atas manhaj salaf. Kemudian berdakwah kepada umat menuju kepada manhaj tersebut, dengan hikmah dan mau’izhah hasanah berdasarkan metode Al-Qur`an dan As-Sunnah, dan metode pada du’at pembawa kebaikan di segenap tempat.
Saya peringatkan mereka dari perselisihan. Karena perselisihan bahaya yang sangat besar, bisa menghancurkan dakwah salafiyyah. Allah berfirman :
وَلَا تَنَازَعُوا فَتَفْشَلُوا وَتَذْهَبَ رِيحُكُمْ وَاصْبِرُوا إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِين [الأنفال/46]
dan janganlah kalian berbantah-bantahan, yang menyebabkan kalian menjadi gentar dan hilang kekuatan kalian dan bersabarlah.
Akan menyebabkan dakwah kalian menjadi lemah. Ini merupakan fakta yang nyata, bahwa perselisihan-perselisihan yang terjadi menyebabkan dakwah menjadi lemah, mengacaukannya, dan mengacaukan para da’inya.
Maka hendaknya menjauh dari semua yang bisa mengacaukan dakwah.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda :
« إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الرِّفْقَ فِى الأَمْرِ كُلِّهِ »
Sesungguhnya Allah mencintai kelembutan dalam semua urusan
Maka wajib atas kalian untuk bersikap lembut.
Barangsiapa yang terjadi darinya kesalahan, maka hendaknya ia dinasehat dengan hikmah dan kelembutan. Bukan dengan cara tasyhir (mengumumkan kesalahannya), dll
Lakukan tanashuh (saling menasehati) di atas ukhuwwah dan mahabbah karena Allah.
10. Wajib atas kalian untuk bersaudara karena Allah dan saling mencinta karena Allah. Karena sikap tersebut merupakan kedudukan yang sangat tinggi. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda :
“Kalian tidak akan masuk jannah sampai kalian beriman, dan kalian tidak akan beriman sampai kalian saling mencintai. Maukah kalian aku tunjukkan pada suatu amalan apabila kalian mau menerapkannya niscaya kalian akan saling mencinta? Tebarkanlah salam antar kalian.”
Maka tebarkanlah salam antar kalian. Tebarkanlah segala yang bisa menumbuhkan ukhuwwah antar kalian.
Kita memohon kepada Allah agar menyatukan hati kita. Menghindarkan kita dari segala kejelekan dan keburukan. Semoga Allah menyatukan kalian di atas al-haq.
Alhamdulillah, pada Daurah Ilmiah di Bantul, Asy-Syaikh ‘Abdullah Al-Bukhari mensyarh (menjelaskan) nasehat tersebut dengan penjelasan yang indah
http://dammajhabibah.wordp
Tidak ada komentar:
Posting Komentar