Pertanyaan :
“Assalamualaykum yaa ustadz
Dikantor ana akhir-akhir ini diadakan Pengajian & setelahnya diadakan pula Shalat Jum’at berjama’ah. Kebijakan ini diambil oleh Manajemen dalam rangka meningkatkan Pendidikan Spiritual Karyawan. Disamping keberadaan nara sumber yang tidak jelas Manhaj-nya, masalah berikutnya adalah jarak kantor dengan Masjid adalah kurang dari 1 Km & ruangan yang dipergunakan untuk acara tersebut adalah Hall/ ruangan yang biasa dipakai bekerja (bukan musholla apalagi masjid). Sehingga apakah diperbolehkan kita mendirikan Shalat Jum’at disana, padahal masjid kurang dari 1 km?”
Dijawab Oleh Al Ustadz Abu Muhammad Dzulqarnain Bin Muhammad Sunusi
“Wa'alaikumussalam Warahmatullahi Wabarakatuh
Memperhatikan pelaksanaan jum'at di masa Rasulullah shollallahu 'alaihi wa sallam, di mana sholat jum'at hanya dilakukan di masjid Nabawy padahal ada mesjid-mesjid lain yang di lingkungan para shohabat untuk sholat lima waktu,
juga memcermati makna syari'at dalam penegakan jum'at dan makna pelaksanaannya, yaitu untuk menyatukan kaum muslimin dan mendekat hubungan antara sesama mereka, dimana telah ada mesjid ditegakkan jum'at di sekitar kantor,
serta memperhatikan bahwa Nabi shollallahu 'alaihi wa sallam dan para shohabatnya tidak pernah melakukan jum'at di dalam perjalanan, bahkan hanya beliau lakukan di mesjid yang telah ditetapkan,
maka seharusnya apa yang disebutkan dalam pertanyaan tidaklah terjadi dan seharusnya mereka menegakkan jum'at bersama kaum muslimin yang lainnya di mesjid yang telah ada.
Kecuali kalau kantor tersebut telah memiliki mesjid tersendiri dan telah diizinkan dari pihak berwenang untuk menegakkan jum'at, maka insya Allah tidak masalah.
Wallahu A'lam”
-
Archives
-
Blogroll
Tidak ada komentar:
Posting Komentar