“Aku bosan hidup seperti ini.. pokoknya aku minta cerai”, kalimat ini sangat sering kita dengar atau mungkin pernah terbesit dalam benak anda baik dari suami maupun istri terhadap pasangannya “CERAI dan CERAI”. Padahal mereka tau bahwa "Perbuatan halal yang paling dibenci Allah ialah cerai." (HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah). Apalagi kata-kata cerai keluar dari mulut seorang istri, sesungguhnya rasulullah SAW pernah bersabda “Janganlah seorang isteri minta cerai dari suaminya tanpa alasan (sebab yang dibenarkan), niscaya dia tidak akan mencium bau surga yang baunya dapat dirasakan pada jarak tempuh empat puluh tahun”. (HR. Ibnu Majah)
Artikel ini mencoba menjawab begitu banyak pesan dinding"mohon pencerahan" yang umumnya datang dari wanita dan beberapa pria (suami) tentang "kondisi rumah tangga mereka.
Secara umum artikel ini merupakan sebuah nasihat baik dan patut dibaca oleh siapapun yang akan menikah, dalam masa kehidupan pernikahan dan juga yang sudah bosan untuk menikah (berfikir untuk bercerai). Bagi siapapun yang sudah beristri atau bersuami pasti pernah merasa bosan, suntuk, marah, jengkel, ataupun gelisah melihat suami atau sesaat setelah mendapat perlakuan suami. Kejengkelan itu kadang diutarakan dalam bentuk “Aksi diam” atau terkadang dengan teriakan marah bahkan ada yang samapai mencaci dan mengungkit kekurangan dan kesalahan suami di masa lampau. Jika hal ini dibiarkan maka akan bisa mendorong kepada tindakan yang melapau batas, rasa kalut, marah dan putus asa akan bisa berubah menjadi tindakan nekat seperti kabur dari rumah sampai sampai usaha mengakhiri hidup (baca: bunuh diri)
Sebelum itu semua terjadi, mari anda renungkan sebentar dan pertanyakan diri kita sendiri (introspeksi):
Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka). Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasihatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka menaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.(4:34)
وَإِنِ امْرَأَةٌ خَافَتْ مِنْ بَعْلِهَا نُشُوزًا أَوْ إِعْرَاضًا فَلا جُنَاحَ عَلَيْهِمَا أَنْ يُصْلِحَا بَيْنَهُمَا صُلْحًا وَالصُّلْحُ خَيْرٌ وَأُحْضِرَتِ الأنْفُسُ الشُّحَّ وَإِنْ تُحْسِنُوا وَتَتَّقُوا فَإِنَّ اللَّهَ كَانَ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرًا
Dan jika seorang wanita khawatir akan nusyuz atau sikap tidak acuh dari suaminya, maka tidak mengapa bagi keduanya mengadakan perdamaian yang sebenar-benarnya, dan perdamaian itu lebih baik (bagi mereka) walaupun manusia itu menurut tabiatnya kikir, Dan jika kamu bergaul dengan istrimu secara baik dan memelihara dirimu (dari nusyuz dan sikap tak acuh), maka sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (4:128)
Last but not Least
وَإِنْ يَتَفَرَّقَا يُغْنِ اللَّهُ كُلا مِنْ سَعَتِهِ وَكَانَ اللَّهُ وَاسِعًا حَكِيمًا
Jika keduanya bercerai, maka Allah akan memberi kecukupan kepada masing-masing dari limpahan karunia-Nya. Dan adalah Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Bijaksana.(4:130)
Mari kita lakukan apa yang mustinya kita lakukan, mari kita berfikir layaknya seorang wanita muslimah berfikir…. inshaAllah rumah tangga anda berhasil. Semoga bermanfaat.. Kata yang salah semata dari saya dan kebenaran datang dari Allah semata.
catatan :
Nusyuz artinya : Tinggi diri, menolak taat, menentang, menjengkelkan.
Dalam ajaran Fiqih nusyuz terbagi 4 :
1. Isteri menolak berdandan sedang suami menghendakinya
2. Isteri menolak ajakan seksual suami
3.Isteri keluar rumah tanpa seijin suami
4. Isteri meninggalkan kewajiban ibadah.
Ref: Muslim marriage Guidance.
Secara umum artikel ini merupakan sebuah nasihat baik dan patut dibaca oleh siapapun yang akan menikah, dalam masa kehidupan pernikahan dan juga yang sudah bosan untuk menikah (berfikir untuk bercerai). Bagi siapapun yang sudah beristri atau bersuami pasti pernah merasa bosan, suntuk, marah, jengkel, ataupun gelisah melihat suami atau sesaat setelah mendapat perlakuan suami. Kejengkelan itu kadang diutarakan dalam bentuk “Aksi diam” atau terkadang dengan teriakan marah bahkan ada yang samapai mencaci dan mengungkit kekurangan dan kesalahan suami di masa lampau. Jika hal ini dibiarkan maka akan bisa mendorong kepada tindakan yang melapau batas, rasa kalut, marah dan putus asa akan bisa berubah menjadi tindakan nekat seperti kabur dari rumah sampai sampai usaha mengakhiri hidup (baca: bunuh diri)
Sebelum itu semua terjadi, mari anda renungkan sebentar dan pertanyakan diri kita sendiri (introspeksi):
- Apakah pasangan kita tahu kalo kita sedang marah dan kecewa terhadapnya, karena pasangan kita bukanlah ahli ramal yang bias membaca pikiran orang. Jika kita tidak menyampaikan isi hati kita maka sampai kapanpun pasangan kita tidak akan mengerti kenapa kita kecewa kepadanya
- Apakah bahwa “amarah” kita beralasan. Tak jarang ada wanita yang marah hanya karena suami salah pencet pasta gigi, atau suami yang menaruh sepatu melintang bukannya membujur atau suami menaruh kaos kaki di dekat meja makan dan tidak dirak sepatu yang ada, atau suami yang suka tidur miring kanan bukannya miring ke kiri. Jangan marah hanya dengan alasan yang seperti ini karena hal ini hanya akan membuat kita stress sendiri, marahlah jika ada aturan Allah yang mereka langgar, marahlah jika dia berbuat haram. Sisanya, Jangan!
- Sampaikan kekecewaan/ kemarahan anda dengan cara yang bijak dan penuh cinta. Marah adalah api, api bisa membakar, kalo sudah membakar pasti ada yang hangus dan jika sudah hangus maka tidak akan bias dikembalikan seperti sedia kala. Artinya jika kita menyampaikan rasa marah dengan penuh kemarahan dan kebenciana maka dijamin tidak akan membawa hasil! Contoh marah yang sopan: “Kanda sayang, dinda marah kepada kanda loh, kelihatan nggak dari wajah dinda? Inginkah kanda mengetahui apa yang bikin dinda marah??
- Jangan marah bersama sama, karena kalo dua pasangan marah bersamaan maka rumah akan seperti hutan kebakaran, panas!! kalau pasangan kita jadi api, maka kita harus menjadi air buatnya, demikian juga sebaliknya agar panas itu segera redam, mungkin kita yang lebih sering menjadi air tapi tak mengapa karena justru nantinya keberadaan kita sebagai air akan dirindukan oleh sang api untuk mendinginkannya.
- Jangan pernah membawa bawa kesalahan tempo dulu. wanita cenderung ingat tentang kesalahan suami dari hari pertama menikah sampai berakhirnya pernikahan. Entah kenapa, sungguh menakjubkan kekuatan memori seorang wanita berkaitan dengan hal ini. Sayangnya jika sudah marah, ada sekian banyak daftar kesalahan yang harus si wanita sebutkan untuk membuat lawan bicara (baca: suami ) KO. Hal ini tidaklah patut dilakuakan seorang wanita karena kalo sebagai wanita sudah merasa “lebih” benar dari suami maka isteri akan kehilangan kepercayaan dan simpati dari suami. Sampai sampai bagi suami, istri tak ubahnya sebuah ember kosong yang nyaring bunyinya setiap kali dipukul.
- Jangan pernah berangkat ke peraduan sambil memendam rasa marah yang tak terungkap. Sampaikan sebelum kita beranjak tidur, minta lah maaf jika memang perlu karena siapa tahu Allah tidak mengembalikan nyawa kita ke jasad kita kembali (meninggal dunia di tempat tidur).
- Kita bisa cuek terhadap seluruh dunia tapi jangan pernah kita cuek terhadap pasangan kita sedikitpun.
- Ingatlah..bahwa dibalik suami yang sukses ada isetri yang bekerja keras tak kenal lelah untuk mendukung suaminya. Mungkin kita tidak dikenal dan diakui dunia tapi jika suami berhasil maka dunia mengakuinya bahwa sebenarnya itu adalah keberhasilan sang wanita sebagai teman hidupnya.
- Ingatlah bahwa untuk bertengkar membutuh 2 orang, Jika salah satu mengajak bertengkar dan yang lain berusaha diam dan menyingkir maka dijamin pertengkaran tidak akan terjadi.
- Jika kita berbuat salah, cobalah untuk mampu mengakuinya karena mengakui tidak membuat kita buruk di hadapan pasangan tapi justru dihargai karena kita berjiwa ksatria.
- Sekali sehari, jangan pernah lupa mengucapkan hal manis kepada pasangan kita, entah itu komentar terhdapa baju yang dia pakai, parfum, masakan atau sekedar senyum pasangan kita.
- Jangan pernah pergi ke tempat tidur tidur lebih dari 10 menit setelah pasangan kita pergi tidur.
- Ingat juga bahwa pasangan kita lebih penting dari radio, televisi dan terlebih komputer .
- Dengarkan pasangan kita dengan penuh perhatian ketika mereka berbicara, jika perlu tataplah matanya dan jangan membuang muka. karena jika kita melakukannya maka lain waktu mereka tidak akan membagi perasaannya dengan kita.
- Kenalilah jika pasangan kita memakai hal hal baru, rambut baru, baju baru, anting dan kalung dan berilah komentar.
- Jangan pernah pelit memberi pujian kepada pasangan karena kita tidak akan kehilangan apapun jika kita memuji pasangan. Justru sebaliknya, pujian akan makin memupuk rasa kasih diantara kedua pasangan.
- Jangan pernah mengumpat dan menghina pasangan kita dengan sengaja, karena tulisan bisa di hapus, tapi perkataan tidak bisa dicabut. sekali terucap, bekasnya akan selalu ada disana!
- Jangan pula mahal menyampaikan ucapan terima kasih, ucapan paling bagus adalah Jazakumullah khairan katsira, dan jangan pula malu menyampaikan isi hati kita dihadapan pasangan kita. misalkan sebelum berangkat kerja sampaikan :”I love you, Honey!” dan tidak cukup itu sampaikan pula doa untuknya : “semoga Allah memberkahi langkah mu mencari nafkah hari ini, Sayang!” atau “semoga Rezeqi yang engkau peroleh hari ini barakah, Wahai Cinta!” perlu diingat bahwa doa yang menembus langit ke tujuh dan langung diterima Allah adalah doa seorang isteri untuk suaminya.
- Ada bagusnya dibuat sebuah aturan aturan, siapa yang bangun terakhir maka dia yang merapikan tempat tidur. Memang itu tugas isteri tapi jika ada suami yang mau melakukannya untuk anda maka anda beruntung memilikinya!
- Kenali jika pasangan kita tampak capek dan kelelahan, jangan banyak bicarakan masalah dan uneg uneg kita di saat seperti ini karena kemungkinan besar kitalah yang menjadi masalah baru. Tunggulah sampai si dia reda dan berilah tanggapan serta empati atau perhatian agar kelelahan si dia bisa terkurangi, syukur kalo bisa terobati karena wajah manis kita.
- Jangan pernah mengkritisi pasangan anda di hadapan publik, tunggulah disaat kita berdua saja dengannya. lagi lagi sampaikan dengan ‘bahasa kalbu’, jangan menghakimi tetapi gunakan pertanyaan yang mampu membuat dia berfiikir lagi tentang kesalahan yang telah dia perbuat. misal:”Sayang. ..,aku melihat kamu tadi begini, menurutku kurang pas, bagaimana menurutmu?”
Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka). Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasihatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka menaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.(4:34)
وَإِنِ امْرَأَةٌ خَافَتْ مِنْ بَعْلِهَا نُشُوزًا أَوْ إِعْرَاضًا فَلا جُنَاحَ عَلَيْهِمَا أَنْ يُصْلِحَا بَيْنَهُمَا صُلْحًا وَالصُّلْحُ خَيْرٌ وَأُحْضِرَتِ الأنْفُسُ الشُّحَّ وَإِنْ تُحْسِنُوا وَتَتَّقُوا فَإِنَّ اللَّهَ كَانَ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرًا
Dan jika seorang wanita khawatir akan nusyuz atau sikap tidak acuh dari suaminya, maka tidak mengapa bagi keduanya mengadakan perdamaian yang sebenar-benarnya, dan perdamaian itu lebih baik (bagi mereka) walaupun manusia itu menurut tabiatnya kikir, Dan jika kamu bergaul dengan istrimu secara baik dan memelihara dirimu (dari nusyuz dan sikap tak acuh), maka sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (4:128)
Last but not Least
- Ingatlah… kalaupun anda cerai dan menikah lagi dengan wanita/ lelaki lain, apa mungkin juga tidak timbul masalah serupa..?? Atau berniat gak menikah lagi terus merasa enak hidup gak punya teman berbagi…?? “Gak enak lho hidup sendiri..hingga tua” Dan bohong apa yang meraka katakan “Ah enak hidup sendiri”. Ketahuilah bahwa anda beruntung sudah memiliki pasangan hidup, masih banyak wanita diluar sana yang berharap bisa mendapatkan pendamping dan mereka berjanji pada diri mereka sendiri bahwa kelak mereka akan berusaha keras membahagiakan pasangan hidup mereka, so hargai nikmat Allah bagi anda yang sudah menikah!
- Janganlah kita berharap memiliki suami sempurna jika kita sendiri tidak sempurna, apakah kita sudah sehebat Bunda Khadijah R.A hingga kita ingin suami sebaik Muhammad SAW? apakah kita setangguh Fathimah bin Muhammad R.A hingga kita berharap laki laki se-sholeh Ali bin abi tholib? jawabnya ada di dalam hati anda
- Sebelum berfikir tentang perceraian dan perpisahan, carilah 100 hal buruk yang telah pasangan anda lakukan terhadap anda, jika anda menemukannya maka anda-lah yang kurang bersyukur hingga mampu melihat banyak sekali kekurangan orang lain. bagaimana dengan kekurangan anda sendiri? kalo-lah anda tidak berhasil menemukan 100 alasan maka jangan pernah terbersit kata cerai di benak anda…karena itu adalah godaan syaithan dan yang anda perlukan hanya kesabaran dalam berproses memahami pasangan anda. ingat! keberhasilan terbesar syaithan adalah jika dia berhasil memisahkan suami dan isteri (baca:cerai) .
- Jangan pernah membandingkan rumah tangga anda dengan rumah tangga orang lain, bandingkalah dengan rumah tangga Rosulullah Muahmmad SAW agar kita bisa menarik contoh dan pelajaran darinya.
- Jangan pernah anda bandingkan pasangan anda dengan pasangan orang lain karena sungguh ketika Allah seudah menjadikan pasangan itu milik anda maka itulah yang terbaik, we just need to work for adjusting to each other.
- Kalo memang anda tidak ingin suami menduakan cinta anda maka kembali ingatlah, apakah anda pernah menceritakan wanita lain kepada suami anda? jika ya? maka kemungkinan besar masalah itu anda sendiri yang mengundangnya.
- Kalo anda melihat pasangan anda tidak betah dirumah, cek kembali perilaku dan tampilan anda, bisa jadi suami pulang anda masih bau bawang goreng, suami pulang rumah acak acakan, suami pulang anak anak masih belum mandi, suami pulang setrikaan dan cucian masih menumpuk dan suami pulang anda pun tidak menyiapkan diri dengan senyuman lebar yang menyenangkan.
وَإِنْ يَتَفَرَّقَا يُغْنِ اللَّهُ كُلا مِنْ سَعَتِهِ وَكَانَ اللَّهُ وَاسِعًا حَكِيمًا
Jika keduanya bercerai, maka Allah akan memberi kecukupan kepada masing-masing dari limpahan karunia-Nya. Dan adalah Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Bijaksana.(4:130)
Mari kita lakukan apa yang mustinya kita lakukan, mari kita berfikir layaknya seorang wanita muslimah berfikir…. inshaAllah rumah tangga anda berhasil. Semoga bermanfaat.. Kata yang salah semata dari saya dan kebenaran datang dari Allah semata.
catatan :
Nusyuz artinya : Tinggi diri, menolak taat, menentang, menjengkelkan.
Dalam ajaran Fiqih nusyuz terbagi 4 :
1. Isteri menolak berdandan sedang suami menghendakinya
2. Isteri menolak ajakan seksual suami
3.Isteri keluar rumah tanpa seijin suami
4. Isteri meninggalkan kewajiban ibadah.
Ref: Muslim marriage Guidance.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar