Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarkatuh,
Barakallahu fiika (semoga Allah merahmati mu)
Segala puji hanyalah bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala, semoga Shalawat dan Salam atas nabi terakhir Muhammad Shalallahu 'alaihi wa salam, tidak ada nabi setelah beliau Shalallahu 'alaihi wassalam. semoga Shalawat dan Salam atas keluarga beliau, shahabat beliau dan orang – orang yang mengikuti Sunnah beliau sampai akhir zaman.
Amma Ba'du, (adapun selanjutnya)
Alhamdulillah, kita akan membahas tetang Peranan Aqidah yang Benar didalam Kehidupan Manusia.
”Peranan Aqidah yang as-Shahihah terhadap kehidupan kita”
Syaikh Shaleh Fauzan al-Fauzan hafizhullah berkata :
”Penyimpangan dari aqidah yang benar adalah kehancuran dan kesesatan. Karena aqidah yang benar (shahih) merupakan pendorong utama bagi amal yang bermanfaat dan merupakan syarat sah nya ibadah. Tanpa aqidah yang benar seseorang akan menjadi mangsa bagi prasangka dan keragu – raguan yang lama kelamaan mungkin menumpuk dan menghalangi dari pandangan yang benar terhadap jalan hidup kebahagiaan, sehingga hidupnya terasa sempit lalu ia ingin terbebas dari kesempitan tersebut dengan menyudahi hidupnya. Masyarakat yang tidak dipimpin oleh akidah yang benar merupakan masyarakat bahimi (hewani), tidak memiliki prinsip – prinsip hidup bahagia, sekalipun mereka bergelimang materi tetapi terkadang justru sering menyeret mereka pada kehancuran, sebagaimana yang kita lihat pada masyarakat ahliyah. Karena sesungguhnya kekayaan materi memerlukan taujih (pengarahan) dalam penggunaan nya dan tidak ada pemberi arahan yang benar kecuali aqidah shahihah (benar). Maka kekuatan aqidah tidak boleh dipisahkan dari kekuatan madiyah (materi,harta). Jika hal itu dilakukan dengan menyeleweng kepada aqidah batil, maka kekuatan materi akan berubah menjadi sarana penghancur dan alat perusak, seperti yang terjadi di negara – negara kafir yang memiliki materi tetapi tidak memiliki aqidah shahihah.”
Kami Katakan : Apa yang dikatakan oleh Al-Allamah Shaleh Al-Fauzan hafizhullah adalah benar. Bahkan lebih dari itu. Kehancuran didunia dan kehancuran diakhirat. Adapun kehancuran di dunia Allah Subhanahu wa Ta’ala jadikan kehidupan nya sempit, bagaikan terhimpit dan terjepit. Adapun kehancuran di akhirat, Allah Subhanahu wa Ta’ala jadikan mereka orang yang paling hina dan merugi selama – lama nya. Harta bukanlah ukuran kebahagian seorang Muslim, kedudukan bukanlah ukuran kebahagian seorang Muslim. Berapa banyak orang yang mempunyai harta dan kedudukan namun mereka tidak mempunyai aqidah yang Shahihah sehingga kehidupan mereka terasa sempit karena jauh nya mereka dari ajaran Islam yang Shahih (benar). Hal ini sudah kami jelaskan pada buletin yang berjudul ”Kenapa Kehidupan Ku Sempit” Silahkan lihat dan baca kembali.
”Beberapa Penyebab Penyimpangan Aqidah”
Syaikh Shaleh Fauzan al-Fauzan hafizhullah berkata :
”Sebab – sebab penyimpangan dari aqidah Shahihah yang harus kita ketahui yaitu :
1. Kebodohan (al-Jahl) terhadap aqidah Shahihah (benar dan selamat), karena tidak mau mempelajari dan mengajarkan nya atau karena kurangnya perhatian terhadap nya. Sehingga tumbuh suatu generasi yang tidak mengenal aqidah Shahihah dan juga tidak mengetahui lawan atau kebalikan nya (aqidah yang sesat). Akibatnya mereka meyakini yang haq sebagai sesuatu yang batil dan yang batil dianggap sebagai yang haq.
2. Lalai atau Sedikitnya perhatian terhadap memahami ayat – ayat Allah, baik itu Kauniyah (Alam Semesta) maupun Qur’aniyah (ayat al-Quran).
”Dan Apakah mereka tidak memperhatikan kerajaan langit dan bumi dan segala sesuatu yang diciptakan Allah, (Q.S 7 Al-A’raaf ayat 185)
”Dan pada penciptakan kamu dan pada binatang-binatang yang melata yang bertebaran (di muka bumi) terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) untuk kaum yang meyakini, dan pada pergantian malam dan siang dan hujan yang diturunkan Allah dari langit lalu dihidupkan-Nya dengan air hujan itu bumi sesudah matinya; dan pada perkisaran angin terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berakal.” (Q.S 45 Al-Jaatsiyah ayat 4 - 5)
”Maka Apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran ataukah hati mereka terkunci?” (Q.S Muhammad ayat 24)
Catatan :
Dua ayat yang teakhir ini kami tambahkan dan sebab yang kedua ini kami ringkas.
3. Taqlid buta (mengikuti sesuatu tanpa Ilmu) dengan mengambil pendapat manusia dalam masalah aqidah (dan yang lain nya) tanpa mengetahui dalilnya dan tanpa menyelidiki kebenaran nya. Sebagaimana yang terjadi pada kaum Mu’tazilah, Jahmiyah dan yang lainnya. Yang mana mereka bertaklid kepada orang – orang sebelum mereka dari kalangan para Imam yang sesat sehingga mereka juga sesat dan jauh dari aqidah shahihah
4. Ta’ashshub (fanatik) kepada sesuatu yang diwarisi dari bapaknya atau dari nenek moyang nya, sekalipun hal itu batil dan mencampakkan apa yang menyalahi nya, sekalipun hal itu benar. Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala.
”Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Ikutilah apa yang telah diturunkan Allah," mereka menjawab: "(Tidak), tetapi Kami hanya mengikuti apa yang telah Kami dapati dari (perbuatan) nenek moyang kami". "(Apakah mereka akan mengikuti juga), walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui suatu apapun, dan tidak mendapat petunjuk?". (Q.S 2 Al-Baqarah ayat 170)
5. Ghuluw (berlebih – lebihan) didalam mencintai para wali dan orang – orang shalih, serta mengangkat mereka di atas derajat yang tidak semestinya. Seperti memintai pertolongan kepada ornag yang sudah mati, berdoa, istighatsah, bernadzar atau bahkan ada yang lebih lagi yaitu meyakini orang telah mati itu bisa memberikan manfaat dan menolak mudarat. Hal inilah yang terjadi pada Kaum Nabi Nuh Alaihi Sallam terhadap orang shalih ketika mereka berkata :
”Dan mereka berkata: "Jangan sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) tuhan-tuhan kamu dan jangan pula sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) wadd, dan jangan pula suwwa', yaghuts, ya'uq dan nasr[1520]". (Q.S 71 Nuh ayat 23)
[1520] Wadd, suwwa', yaghuts, ya'uq dan Nasr adalah Nama-nama berhala yang terbesar pada qabilah-qabilah kaum Nuh.
Dan demikian yang terjadi pada pengagung – pengagung kuburan di berbagai negeri sekarang ini.
6. Pada Umumnya rumah tangga sekarang ini kosong dari pengarahan yang benar (menurut Islam), Padahal Rasulullah Shallallahu’alaihi wa Sallam bersabda.
”Setiap bayi itu dilahrikan atas dasar fitrah. Maka kedua orang tuannyalah yang membuatnya menjadi Yahudi, Nashrani atau Majusi” (Hadits Shahih Riwayat Imam Bukhari)
Jadi, orangtau mempunyai peranan besar dalam meluruskan jalan hidup anak – anak nya.
7. Kurikulum pendidikan tidak memberikan perhatian yang cukup terhadap pendidikan agama Islam, bahkan ada yang tidak peduli sama sekali. Sedangkan media informasi, media cetak maupun elektronik berubah menjadi sarana penghancur dan perusak. (selesai ucapan syaikh hafizhullah)
Kesimpulan nya adalah
Penyebab utama rusak nya aqidah seorang Muslim adalah karena jauhnya mereka dari Ilmu agama, tidak mau mempelajari Ilmu agama, terutama mempelajari aqidah yang benar. Sesuai dengan al-Quran dan as-Sunnah. Hal ini disebabkan juga oleh tidak ada perhatian mereka terhadap penciptaan Allah Subhanahu wa Ta’ala dan tidak ada perhatian mereka terhadap al-Quran dan tidak mau memahami al-Quran. Akibat nya mereka jahil (bodoh) terhadap agama nya dan terhadap aqidah yang benar.
Setelah dua penyakit ini merasuki nya, yaitu Jahil (bodoh) terhadap agama dan Ghaflah (Lalai) terhadap agama nya. Maka buah dari jahil dan ghaflah ini adalah Taqlid buta. Mereka mengikuti sesuatu tanpa ilmu. Mengikuti sesuatu padahal mereka sendiri tidak mengetahui nya dari mana perkara ini diambil dan benar atau tidak penukilan nya. Mereka hanya seperti hewan yang di ikat dengan tali. Mengikuti pengembala nya. Setelah itu, buah busuk selanjutnya adalah Fanatik terhadap apa yang dia ikuti. Dan apabila seseorang sudah mencapai tingkat ini, maka pintu hatinya sudah tertutup dan pintu hidayah sudah sulit untuk masuk kedalam hatinya, karena hatinya sudah sehat lagi. Maka mereka menolak apa yang datang dari Allah Subhanahu wa Ta’ala dan dari Rasulullah Shallallahu’alaihi wa Sallam. Mereka lebih memilih mengikuti agama nenek moyang mereka. Walaupun nenek moyang mereka berada didalam kesalahan. Dan hal inilah yang banyak terjadi ditengah – tengah kaum Muslimin pada saat ini.
Setelah jahil (bodoh) dan Ghaflah (lalai) tadi menghiasi hidupnya. Dan berbuah penyakit yang mematikan yaitu Taklid Buta dan Fanatik, maka timbul perkara puncak nya yang sangat dahsyat. Lebih dahsyat dari sambaran petir. Yaitu Ghuluw (berlebih – lebihan) didalam mencintai ulama, dan mengangkat mereka diatas derajat yang semestinya sampai kepada menyebab ulama. Sebagaimana yang kita saksikan di negara ini khususnya dan dinegara lain. Penyembah kuburan atau yang disebut dengan Quburiyun. Mereka mendatangi kuburan – kuburan keramat, baik itu para wali atau yang lain nya. Mereka berdoa kepada Allah melalui perantara mereka (orang telah mati), bernadzar dan istighatsah dan lain – lain nya. Ini semua adalah kesyirikan yang menghantarkan mereka kedalam kebinasaan tanpa mereka sadari. Hal ini juga sudah terjadi sejak zaman nya Nabi Nuh Alaihi Sallam. Ini adalah faktor penyebab dari penyimpangan aqidah seorang muslim. Yang datang dari diri nya sendiri.
Selanjutnya faktor pendukung yang menyebabkan penyimpangan aqidah seorang muslim dari luar dirinya adalah jauhnya perhatian pendidikan terhadap pelajaran agama yang benar dan Jauhnya rumah tangga dari pendidikan agama yang benar.
Tidak ada obat yang mujarab kecuali mempelajari dan mengilmu Islam itu sendiri. Semoga Allah menjaga kita semua.
-
Archives
-
Blogroll
Tidak ada komentar:
Posting Komentar